Pemanfaatan Ekstrak Biji Alpukat Sebagai Sereal Fungsional Untuk Mengurangi Risiko Terjadinya Penyakit Kardiovaskular
DOI:
https://doi.org/10.64849/ssi.v2i2.84Keywords:
antioksidan, bioaktif, ekstrak biji alpukat, penyakit kardiovaskular, sereal fungsionalAbstract
Penyakit kardivoskular adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Pola makan yang sehat, termasuk asupan biji-bijian fungsional, dapat mencegah penyakit tersebut. Penambahan booster ke dalam sereal akan menambah nutrisi seperti serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Pada penelitian ini, booster yang ditambahkan dalam pembuatan seral diambil dari ekstrak biji alpukat yang diketahui kaya akan bioaktif. Ekstraksi biji alpukat dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan variasi jenis pelarut, yaitu ethanol 70% dan aquades. Hasil ekstrak diuji aktivitas antioksidannya dan kadar polifenolnya, begitu pula dengan sereal yang dihasilkan. Hasil pengujian menunjukkan, sereal dengan aditif ekstrak etanol 70% memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi daripada sereal dengan aditif ekstrak aquades dan sereal tanpa tambahan ekstrak. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai IC50 DPPH sebesar 15,45 mg/ml dan nilai TPC sebesar 0,15% b/b. Akan tetapi, sereal ekstrak etanol 70% tidak dapat dikonsumsi secara berlebihan, mengingat kandungan alkohol yang tinggi dan melebihi standar mutu yang telah ditetapkan yaitu sebesar 33,2%. Namun, sereal dengan penambahan ekstrak biji alpukat memiliki potensi untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, yaitu sebagai antioksidan yang menangkal oksidatif stress tetapi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan metode yang tepat supaya alkohol dalam sereal dapat memenuhi standar keamanan pangan. Sereal yang dapat diterima oleh konsumen berdasarkan uji organoleptik adalah sereal 743 (sereal ekstrak aquades) dan sereal 906 (tanpa ekstrak) dengan perolehan nilai overall 5,67.
References
J. Jumayanti, A. L. Wicaksana, and E. Y. Akhmad Budi Sunaryo, “Kualitas Hidup Pasien Dengan Penyakit Kardiovaskular Di Yogyakarta,” J. Kesehat., vol. 13, no. 1, pp. 1–12, 2020, doi: 10.23917/jk.v13i1.11096.
H. Li and N. Xia, “The role of oxidative stress in cardiovascular disease caused by social isolation and loneliness,” Redox Biol., vol. 37, no. February, p. 101585, 2020, doi: 10.1016/j.redox.2020.101585.
R. Borneo and A. E. León, “Whole grain cereals: Functional components and health benefits,” Food Funct., vol. 3, no. 2, pp. 110–119, 2012, doi: 10.1039/c1fo10165j.
S. Dan, H. Subagio Balai, and P. Tanaman, “Potensi Pengembangan Jagung dan Sorgum sebagai Sumber Pangan Fungsional,” J. Penelit. dan Pengemb. Pertan., vol. 32, no. 2, p. 30923, 2013, [Online]. Available: https://www.neliti.com/publications/30923/
U. C. Wirawati and E. D. Nirmagustina, “Studi in Vivo Produk Sereal Dari Tepung Bekatul Dan Tepung Ubi Jalar Sebagai Pangan Fungsional,” J. Teknol. Ind. dan Has. Pertan., vol. 14, no. 2, pp. 142–147, 2009.
I. M. Lidi, M. M. Mulyanto, F. T. Kusumaningtyas, and K. Lewerissa, “Penambahan Tepung Biji Alpukat sebagai Sumber Antioksidan pada Makanan Sereal,” J. Hum. Heal., vol. 1, no. 1, pp. 9–14, 2021, doi: 10.24246/johh.vol1.no12021.pp9-14.
L. Malangngi, M. Sangi, and J. Paendong, “Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.),” J. MIPA, vol. 1, no. 1, p. 5, 2012, doi: 10.35799/jm.1.1.2012.423.
R. Patala, N. P. Dewi, and M. H. Pasaribu, “Efektivitas Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan (Rattus Novergicus) Model Hiperkolesterolemia-Diabetes,” J. Farm. Galen. (Galenika J. Pharmacy), vol. 6, no. 1, pp. 7–13, 2020, doi: 10.22487/j24428744.2020.v6.i1.13929.
N. S. Nastiti, F. B. Sabiti, and N. Febrinasari, “Edukasi Peningkatan Nilai Tekanan Darah dan Cara Pengolahan Teh Biji Alpukat untuk Menurunkan Nilai Tekanan Darah pada Posyandu Lansia Pudakpayung,” J. Pengabdi. Pada Masy., vol. 9, no. 1, pp. 198–207, 2023, doi: 10.30653/jppm.v9i1.651.
M. Marlinda, M. S. Sangi, and A. D. Wuntu, “Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat (Persea americanaMill.),” vol. 1, no. 1, pp. 24–28, 2012.
F. Azzahra, I. S. Sari, and D. N. Ashari, “Penetapan Nilai Rendemen Dan Kandungan Zat Aktif Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana) Berdasarkan Perbedaan Pelarut Ekstraksi,” J. Farm. Higea, vol. 14, no. 2, p. 159, 2022, doi: 10.52689/higea.v14i2.484.
P. Riwanti, F. Izazih, and Amaliyah, “Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Etanol pada Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol 50,70 dan 96% Sargassum polycystumdari Madura,” J. Pharm. Care Anwar Med., vol. 2, no. 2, pp. 82–95, 2020.
L. Marlina and D. W. Pratama, “Pengambilan Minyak Biji Alpukat dengan Metode Ekstraksi,” J. Ilm. Berk., vol. 12, no. 1, pp. 31–37, 2018.
T. Rohmayanti, N. Novidahlia, and S. Widianingsih, “Karakteristik Minuman Fungsional Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) dengan Penambahan Ekstrak Jahe,” J. Agroindustri Halal, vol. 5, no. 1, pp. 094–103, 2019, doi: 10.30997/jah.v5i1.1683.
N. Vaou et al., “Interactions between Medical Plant-Derived Bioactive Compounds: Focus on Antimicrobial Combination Effects,” Antibiotics, vol. 11, no. 8, pp. 1–23, 2022, doi: 10.3390/antibiotics11081014.
M. S. Stankovic, N. Niciforovic, M. Topuzovic, and S. Solujic, “Total phenolic content, flavonoid concentrations and antioxidant activity, of the whole plant and plant parts extracts from Teucrium montanum L. var. montanum, f. supinum (L.) reichenb,” Biotechnol. Biotechnol. Equip., vol. 25, no. 1, pp. 2222–2227, 2011, doi: 10.5504/bbeq.2011.0020
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Categories
License
Copyright (c) 2025 Sustainability and Social Impact

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.